Wah, lama banget ya aku udah gak pernah update di blogku,
seakan authornya hilang ditelan bumi. Kali ini aku mau berbagi cerita tentang
pengalamanku sebelum dan sesudah masuk perguruan tinggi. Pasti untuk kalian
yang mau masuk dunia perkuliahan pada bingung mau kuliah dimana, terus gimana
rasanya kuliah, suka dukanya kuliah, dan lain sebagainya.
Dimulai dari awal, sebelum masuk kuliah pasti ekpektasi
kalian, kuliah bakal enak, jamnya gak penuh, dapet gebetan, bisa terbebas dari
seragam, upacara, pramuka, dan lain sebagainya. Sehingga kalian pada ingin
banget cepet kuliah. Sebelum kalian kuliah di PTN ada hal-hal yang harus kalian
perhatikan:
1.
Tetapkan tujuan kalian, mau kemanakah
kalian, mau ngambil jurusan apa, dan lain-lainnya
2.
Siapkan untuk belajar menjelang
menghadapi SBMPTN, janagn hanya mengandalkan SNMPTN, sehingga kalau jatuh gak
bakalan sakit-sakit amat lah
3.
Siapkan mental untuk siap kalah dan
menang, siap ditolak terutama hehehe
4.
Jangan lelah untuk berdoa
Pengalamanku
sih, untuk masuk PTN penuh drama, tantangan, tangis, dan lain sebagainya, alay
banget ya. Tapi itulah kenyataan. Jujur ajah, ketimbang ditolak PTN yang kita
inginkan, akan jauh lebih baik kalau ditolak cowok yang kita sukai (plis, gue
gak pernah ngerasain ditolak cowok yang gue suka, ya soalnya gak pernah nembak
sih, haha). Mulai seleksi SNMPTN, SBMPTN, PMDK (untuk politeknik), UMPN(tes
masuk politeknik negeri), sampai mandiri semua udah aku lakuin, dan Alhamdulillah
aku lolos jalur mandiri. Untuk seleksi jalur tes dan mandiri, butuh banyak
biaya yang harus dikeluarkan, apalagi untuk sekedar menuruti cari peluang mana
yang bakalan masuk.
Kalau aku mulai dari awal sebelum
masuk SMA ingin masuk teknik kimia-Politeknik Negeri Malang. Awalnya sempat
kepikiran ingin menyerah, bayangkan ajah, pesaingnya segitu banyaknya, dan aku
bukan siapa-siapa disini. Tapi memang, dimanapun berada, namanya PTN pasti
banyak peminatnya. Aku padahal udah mencoba untuk menurunkan level untuk dapat peluang
masuk PTN, tapi tetap saja aku ditolak dan ditolak, mulai ikut bimbel, dan lain
sebagainya udah aku lakukan, namun hasilnya nihil. Namun, meskipun aku terjadi
penolakan berberapa kali tetap saja berdoa, berharap, dan berusaha. Sampai
akhirnya aku drop banget ketika penolakan tes UMPN, dimana aku ditolak di
kampus impianku, di jurusan impianku, namun teman-teman dekatku banyak yang
diterima di jurusan itu, di kampus itu. Ya senang sih ketika aku baca namanya
dia terpampang di atas layar sebagai mahasiswa yang diterima, ketika aku scroll
ke bawah dan mencari namaku gak ada, langsung air mata bukan mengalir, tapi
berasa meledak. Aku mengurung diri berberapa hari di kamar, meratapi sesuatu
yang seperti itu, waktu aku sebelum tes udah aku persiapkan segalanya, bahkan
waktu tes aku yakin bakal di terima, namun kenyataan tak seindah ekpektasi. Aku
punya sahabat cowok satu-satunya di dunia ini, dia kebetulan di terima disana,
dia mencoba menenangkan aku, dari pihak keluarga juga begitu, kecuali ayahku. Mungkin
menurutku ekspresi ayahku sangat-sangat malah membuatku kecewa, tapi ada maksut
tersembunyi dibalik itu. Karena perkataan ayahku itu tadi yang membuatku mau
mencoba bangkit, hingga keesokan harinya pasca di tolak langsung pergi ke bank
untuk pembayara nmengikuti tes jalur mandiri. Pastinya gak dapat kepastian PTN
itu susah banget, ditanyai keluarga besar, ditanyai tetangga, malu mau jawab
apa, dan itu yang aku rasakan.
Kemudian aku ikut tes masuk mandiri
di salah satu universitas negeri di Indonesia, dan Alhamdulillah diterima,
namun itu bukan kampus impianku, dan bukan jurusan impianku. Aku tetap mengejar
dreamku, dengan mengikuti tes di politeknik yang aku impikan, dan Alhamdulillah,
Allah menjawab doaku, aku diterima di universitas yang aku impikan
bertahun-tahun, di jurusan yang aku inginkan.
Setelah melewati babak-babak yang
cukup sulit untukku, tibalah aku pada masa orientasi mahasiswa, kalau
dikampusku di sebut LDK dan MOS, kayak anak SMA sih, waktu LDK ini dibimbing
tentara, aku pikir bakalan menyeramkan atau apa, malah ini bikin bahagia
banget, sampai gak mau pulang. Gimana mau gak bahagia, tiap hari ketemu tentara
ganteng kayak pemain DOTS, yang drama korea yang lagi booming banget saat ini. Terus
waktu MOS ini malah lebih parah
ketimbang LDK, waktu ospek jurusan, aku jarang tidur ngerjakan tugas MOS, belum
lagi dibentak-bentak kating, suruh duduk dilantai selama berjam-jam, nyusahin
lah pokoknya.
Akhirnya, masa kuliah yang
ditunggu-tunggu telah tiba, tapi waktu awal-awal kuliah sering banget dosen
yang jamnya kosong, jadi pada galau ingin cepet dapat pelajaran, tapi setelah
ngerasin kuliah. Wah, namanya laporan berasa gak ada habisnya, belum lagi kalau
kena revisi, banyak temanku yang ingin mengundurkan diri. Tapi berbeda sama
aku, maklum ajah, aku nganggap kuliah semacam kayak ajang hiburan, semua tugas
kayak hiburan, kecuali bioproses. Kalau udah hari senin sama selasa, jarang
tidur deh, lembur laporan, ppt, sama
makalah bioproses. Kenapa sih aku kuliah aku buat nyantai, ya biar semua gak
jadi beban berat. Kalau kita menganggapnya beban, malah kuliah rasanya terasa
berat banget, toh aku kuliah juga menghabiskan uang orang tua, kasihan kalau
aku kuliah gak bener, tapi sejujurnya aku sendiri kadang malu sama orang tuaku,
udah kuliakan aku mahal-mahal, kerja kerasku gak sebanding dengan kerja keras
mereka agar aku tetap kuliah. Kalau kehidupan warga di kampus sih awalnya aku
senang, mudah banget dapat temen, tapi pada akhirnya, mereka juga mudah banget
menghilang. Kalian tau sendiri kan, kalau suatu barang mudah untuk di dapatkan,
maka mudah juga untuk dilepaskan, sama halnya seperti itu. Dan semakin tinggi
tingkatan kalian, semakin tua kalian, namanya teman sejati bukan semakin mudah
di dapatkan, tapi malah semakin sulit. Semua orang berlomba-lomba untuk
mendapatkan yang terbaik, dan banyak juga yang berlaku dengan menjatuhkan orang
lain untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Maka dari itu berhati-hatilah
dengan FAKE FRIEND, toxic people, dan orang-orang yang ingin menjatuhkanmu. Andaikan
kalian jatuh, kuatkan dirii kalian untuk bangkit maju, tidak masalah menjadi
paling bekalang, asalkan kalian tetap berusaha walaupun terus jatuh, kalian
harus terus berdiri dan bangkit. Alasanku tetap
berdiri walaupun banyak sekali hal pahit yang aku lalui karena aku
sering termotisi dari kata-kata A. Einstein “ orang yang sukses lahir dari
kesulitan yang luar biasa”. Kalau kalian merasa sering gagal, jangan pernah
berputus asa, barangkali itu cara tuhan untuk mendewasakan kalian, untuk
menguatkan mental kalian, agar suatu saat kalian benar-benar kuat menghadapi
tantangan zaman.
Ya udah, sekian dan terima kasih,
mohon maaf jika terdapat kata yang tidak pantas atau menyinggung kalian, terima
kasih sudah mau membaca pengalamanku, semoga bermanfaat untuk kalian. Maaf belum sempat mengediting tulisannya, jadi masih terlihat kacau