Minggu, 13 November 2016

TIPS DAN PENGALAMAN DUNIA PERKULIAHAN

            Wah, lama banget ya aku udah gak pernah update di blogku, seakan authornya hilang ditelan bumi. Kali ini aku mau berbagi cerita tentang pengalamanku sebelum dan sesudah masuk perguruan tinggi. Pasti untuk kalian yang mau masuk dunia perkuliahan pada bingung mau kuliah dimana, terus gimana rasanya kuliah, suka dukanya kuliah, dan lain sebagainya.
            Dimulai dari awal, sebelum masuk kuliah pasti ekpektasi kalian, kuliah bakal enak, jamnya gak penuh, dapet gebetan, bisa terbebas dari seragam, upacara, pramuka, dan lain sebagainya. Sehingga kalian pada ingin banget cepet kuliah. Sebelum kalian kuliah di PTN ada hal-hal yang harus kalian perhatikan:
1.      Tetapkan tujuan kalian, mau kemanakah kalian, mau ngambil jurusan apa, dan lain-lainnya
2.      Siapkan untuk belajar menjelang menghadapi SBMPTN, janagn hanya mengandalkan SNMPTN, sehingga kalau jatuh gak bakalan sakit-sakit amat lah
3.      Siapkan mental untuk siap kalah dan menang, siap ditolak terutama hehehe
4.      Jangan lelah untuk berdoa

Pengalamanku sih, untuk masuk PTN penuh drama, tantangan, tangis, dan lain sebagainya, alay banget ya. Tapi itulah kenyataan. Jujur ajah, ketimbang ditolak PTN yang kita inginkan, akan jauh lebih baik kalau ditolak cowok yang kita sukai (plis, gue gak pernah ngerasain ditolak cowok yang gue suka, ya soalnya gak pernah nembak sih, haha). Mulai seleksi SNMPTN, SBMPTN, PMDK (untuk politeknik), UMPN(tes masuk politeknik negeri), sampai mandiri semua udah aku lakuin, dan Alhamdulillah aku lolos jalur mandiri. Untuk seleksi jalur tes dan mandiri, butuh banyak biaya yang harus dikeluarkan, apalagi untuk sekedar menuruti cari peluang mana yang bakalan masuk.
            Kalau aku mulai dari awal sebelum masuk SMA ingin masuk teknik kimia-Politeknik Negeri Malang. Awalnya sempat kepikiran ingin menyerah, bayangkan ajah, pesaingnya segitu banyaknya, dan aku bukan siapa-siapa disini. Tapi memang, dimanapun berada, namanya PTN pasti banyak peminatnya. Aku padahal udah mencoba untuk menurunkan level untuk dapat peluang masuk PTN, tapi tetap saja aku ditolak dan ditolak, mulai ikut bimbel, dan lain sebagainya udah aku lakukan, namun hasilnya nihil. Namun, meskipun aku terjadi penolakan berberapa kali tetap saja berdoa, berharap, dan berusaha. Sampai akhirnya aku drop banget ketika penolakan tes UMPN, dimana aku ditolak di kampus impianku, di jurusan impianku, namun teman-teman dekatku banyak yang diterima di jurusan itu, di kampus itu. Ya senang sih ketika aku baca namanya dia terpampang di atas layar sebagai mahasiswa yang diterima, ketika aku scroll ke bawah dan mencari namaku gak ada, langsung air mata bukan mengalir, tapi berasa meledak. Aku mengurung diri berberapa hari di kamar, meratapi sesuatu yang seperti itu, waktu aku sebelum tes udah aku persiapkan segalanya, bahkan waktu tes aku yakin bakal di terima, namun kenyataan tak seindah ekpektasi. Aku punya sahabat cowok satu-satunya di dunia ini, dia kebetulan di terima disana, dia mencoba menenangkan aku, dari pihak keluarga juga begitu, kecuali ayahku. Mungkin menurutku ekspresi ayahku sangat-sangat malah membuatku kecewa, tapi ada maksut tersembunyi dibalik itu. Karena perkataan ayahku itu tadi yang membuatku mau mencoba bangkit, hingga keesokan harinya pasca di tolak langsung pergi ke bank untuk pembayara nmengikuti tes jalur mandiri. Pastinya gak dapat kepastian PTN itu susah banget, ditanyai keluarga besar, ditanyai tetangga, malu mau jawab apa, dan itu yang aku rasakan.
            Kemudian aku ikut tes masuk mandiri di salah satu universitas negeri di Indonesia, dan Alhamdulillah diterima, namun itu bukan kampus impianku, dan bukan jurusan impianku. Aku tetap mengejar dreamku, dengan mengikuti tes di politeknik yang aku impikan, dan Alhamdulillah, Allah menjawab doaku, aku diterima di universitas yang aku impikan bertahun-tahun, di jurusan yang aku inginkan.
            Setelah melewati babak-babak yang cukup sulit untukku, tibalah aku pada masa orientasi mahasiswa, kalau dikampusku di sebut LDK dan MOS, kayak anak SMA sih, waktu LDK ini dibimbing tentara, aku pikir bakalan menyeramkan atau apa, malah ini bikin bahagia banget, sampai gak mau pulang. Gimana mau gak bahagia, tiap hari ketemu tentara ganteng kayak pemain DOTS, yang drama korea yang lagi booming banget saat ini. Terus waktu MOS ini malah  lebih parah ketimbang LDK, waktu ospek jurusan, aku jarang tidur ngerjakan tugas MOS, belum lagi dibentak-bentak kating, suruh duduk dilantai selama berjam-jam, nyusahin lah pokoknya.
            Akhirnya, masa kuliah yang ditunggu-tunggu telah tiba, tapi waktu awal-awal kuliah sering banget dosen yang jamnya kosong, jadi pada galau ingin cepet dapat pelajaran, tapi setelah ngerasin kuliah. Wah, namanya laporan berasa gak ada habisnya, belum lagi kalau kena revisi, banyak temanku yang ingin mengundurkan diri. Tapi berbeda sama aku, maklum ajah, aku nganggap kuliah semacam kayak ajang hiburan, semua tugas kayak hiburan, kecuali bioproses. Kalau udah hari senin sama selasa, jarang tidur deh, lembur  laporan, ppt, sama makalah bioproses. Kenapa sih aku kuliah aku buat nyantai, ya biar semua gak jadi beban berat. Kalau kita menganggapnya beban, malah kuliah rasanya terasa berat banget, toh aku kuliah juga menghabiskan uang orang tua, kasihan kalau aku kuliah gak bener, tapi sejujurnya aku sendiri kadang malu sama orang tuaku, udah kuliakan aku mahal-mahal, kerja kerasku gak sebanding dengan kerja keras mereka agar aku tetap kuliah. Kalau kehidupan warga di kampus sih awalnya aku senang, mudah banget dapat temen, tapi pada akhirnya, mereka juga mudah banget menghilang. Kalian tau sendiri kan, kalau suatu barang mudah untuk di dapatkan, maka mudah juga untuk dilepaskan, sama halnya seperti itu. Dan semakin tinggi tingkatan kalian, semakin tua kalian, namanya teman sejati bukan semakin mudah di dapatkan, tapi malah semakin sulit. Semua orang berlomba-lomba untuk mendapatkan yang terbaik, dan banyak juga yang berlaku dengan menjatuhkan orang lain untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Maka dari itu berhati-hatilah dengan FAKE FRIEND, toxic people, dan orang-orang yang ingin menjatuhkanmu. Andaikan kalian jatuh, kuatkan dirii kalian untuk bangkit maju, tidak masalah menjadi paling bekalang, asalkan kalian tetap berusaha walaupun terus jatuh, kalian harus terus berdiri dan bangkit. Alasanku tetap  berdiri walaupun banyak sekali hal pahit yang aku lalui karena aku sering termotisi dari kata-kata A. Einstein “ orang yang sukses lahir dari kesulitan yang luar biasa”. Kalau kalian merasa sering gagal, jangan pernah berputus asa, barangkali itu cara tuhan untuk mendewasakan kalian, untuk menguatkan mental kalian, agar suatu saat kalian benar-benar kuat menghadapi tantangan zaman.


            Ya udah, sekian dan terima kasih, mohon maaf jika terdapat kata yang tidak pantas atau menyinggung kalian, terima kasih sudah mau membaca pengalamanku, semoga bermanfaat untuk kalian. Maaf belum sempat mengediting tulisannya, jadi masih terlihat kacau