Sabtu, 15 November 2014

Demam Narsis

Author: safira fausta ramadhnai
Genre:  komedi
Judul:  demam narsis

          Perkenalkan, namaku Fira. Aku gak tau kenapa teman-temanku memanggil aku Fira, padahal namaku Safira Fausta Ramadhani. Ya, begitulah, terkadang aku tidak bisa memahami pikiran temankku sendiri, apalagi yang ada kaitannya sama narsis. What? Narsis? Apaan tuh? Narsis itu suatu kelompok yang mempertahankan perbedaan. Eh, bukan, itu rasis namanya. Narsis boleh-boleh saja, penting gak boleh rasis.
          Narsis itu bisa dimana ajah, mulai di cafe, pantai, hotel, warnet, rumah sakit, dan herannya lagi, sangking narsisnya sampai narsis di kamar mandi. Oh my god, negara kita benar-benar ada badai narsis nasional. Mulai Sabang sampai Merauke semua orang suka dengan narsis. Narsis biasanya diwujudkan dengan foto selfie yang gak jelas dimana titik fokusnya, gak jelas mana obyek yang difoto, gak jelas mana segi estetikanya, gak jelas teorinya, yang penting foto. Sangking narsisnya orang Indonesia sampai-sampai menciptakan sebuah alat untuk narsis, hebat banget kan. Nama alat buat narsis namanya “Tongsis” kalau dilihat dari namanya sepertinya kayak buatan Cina. Ternyata tongsis itu singkatan dari “tongkat narsis”. Gila bener deh narsisnya.

          Itu salah satu selfie waktu pelajaran matematika yang nggeboringin, menyebalkan, bikin mimisan, bikin kesurupan massal, dan pastinya bikin serangan jantung mendadak. Gimana gak serangan jantung, waktu enak-enak tidur waktu pelajaran matematika eh meja gue di goyang-goyangin, gue lari histeris sambil teriak gempa-gempa, gue kira gempa bumi. Sialan banget deh tuh orang. Keesokan harinya waktu terima rapot dapat nilai sikap C. Di gebukin deh gue sama ayah dan ibu. Ya begitulah cerita yang gak jelas banget. Foto itu di abadikan waktu aku dan Nisa teman satu bangkuku mendengarkan penjelasan tentang hubungan lingkaran yang sama sekali gak bisa diterima otakku sampai satu kelas banjir gara-gara air liur temen-temen sekelas yang mlongo melihat penjelasan Pak Adi.
          Aku paling males kalau di suruh fotoin temen-temen, mesti banyak yang komen kalau fotonya jelek.
          “ lho Fir, kenapa fotoku kok jelek sih”
          “emang loe fikir wajah loe cantik apa minta foto loe cantik. Nggayal deh”
          “ kan sekarang ada camera 360, orang jelek bisa jadi cantik. Loe gaptek sih”
          “terserah loe ajah deh”
          Bikin males banget kan sama selfie-selfie, kalau fotonya jelek yang jadi kambing hitam selalu yang fotoin tuh foto. Aku teringat waktu jenguk temenku yang sakit mata malah di ajak foto pakai flash, langsung deh keesokan harinya dia jadi buta. Belum lagi kalau mendapati foto yang bibirnya mincur-mincur kayak orang lagi sariawan, hahaha lucu banget.
          “eh, loe lagi sariawan ya Fan?
          “ aku lagi selfie tau, yang kayak gini likers nya paling banyak di facebook”
          Aku langsung tepok jidat tau penjelasan Fani yang kayak gitu. Setelah foto selfie-selfi biasanya langsung di upload di jejaring sosial kayak Facebook, twitter, instagram, path, dan lain sebagainya. Bahkan di notifikasi facebook gue tiap detik selalu di beranda banyak banget foto-foto allay yang bertebaran di beranda facebook.  Belum lagi di BBM yang tiap detik juga banyak yang ganti foto DP, dan gue amati semua bibirnya lagi sariawan sampai kalau foto harus mincur-mincur sambil angkat dua jari. Maklum lah kalau barusan Pak Jokowi jadi presiden dari nomer urut dua. Tapi gak gitu-gitu juga kali.
          Aku sering nemuin foto-foto temen-temenku yang cantik banget, padahal aslinya gak banget. Kayak foto ini

          Nah tuh foto salah satu foto diantara ribuan foto yang di edit sampai beda banget sama aslinya. Kalau orang tau aslinya kayak gitu, pasti banyak yang kejang-kejang dan langsung lari dari bumi. Ntah lari kemana, mungkin mau lari ke Galaxy Andromeda. Eh tuh namanya galaxy atau namanya seri handphone. Ah, sudahlaaaaahhhhhh.

          Memang banyak banget yang ingin mengabadikan setiap moment dalam hidup, tapi kalau keterlaluan juga gak bagus. Kita bisa jadi dinilai jelek sama orang lain karena posting-posting di jejaring sosial dengan foto-foto yang tidak pantas dilihat mata atau foto-foto yang terlalu diedit sampai parahnya tingkat dewa.

Kamis, 06 November 2014

SAHABAT DIBALIK HUJAN

SAHABAT DIBALIK HUJAN

Judul: sahabat dibalik hujan
Author: Safira fausta ramadhani
Genre: Adventure

          Masih segar diigatan, gadis yang selalu tertawa, mata yang berbinar tajam dan seluruh raut wajah yang menggambarkan sosoknya yang begitu lemah lembut. Dialah gadis sederhana dengan seribu kenangan yang terukir indah dalam benakku.Walaupun badai menghujani setiap langkahnya, walau meriam berkali-kali ditembakkan, tapi dia tetap tersenyum sambil menari dibawah kehangatan kasih sayangnya.
          “Nico, temui aku di warung depan sawah yang sering kita kunjungi” aku mengirimkan pesan singkatku ke temanku Nico, aku menunggunya hingga lima belas menit, kemudian aku melihatnya menggenakan jaket hijau kesukaannya.
“ada apa kok aku disuruh kesini?”
“aku hanya ingin bersantai denganmu, dan aku lagi ingin menelaktirmu makan dan menikmati hijaunya sawah diseberang sana”
          Secangkir the dipesan Nico dan semangkuk mie pangsit kesukaannya, dan aku memesan secangkir kopi dan semangkuk mie.Tiba-tiba mendung dating, sedikit demi sedikit air turun dari langit dan membasahi daun-daunan dan semuanya.Dua menit kemudian dua mangkuk mie dating menghampiri aku dan Nico.
“inilah saat-saat yang membuatku teringat kejadian ketika aku MTs, saat-saat semua hening dan dibalut dengan dinginnya hujan” aku menatap Nico yang sedang mengamati mie di depan matanya.
“emangnya kenapa waktu kamu MTs Ran?”
“aku teringat saat pulang sekolah dan waktu itu aku dan seorang temanku kehujanan dan basah kuyup, aku mencari tempat berteduh, dan disinilah tempatnya”
“ siapa namanya?”
“ Nana,  dia temanku mulai aku SD sampai sekarang, dan kini aku udah berpisah sama dia, tapi bukan berarti aku sudah tidak menganggapnya sahabat lagi”
          Aku menyesapi kopi yang ada dihadapanku, aku  menikmati setiap rasa yang ada di dalamnya sambil aku menginggat kejadian yang tak penah aku lupakan ketika aku masih  sekolah dibangku MTs. Nico menatapku dengan ekspresi bertanya-tanya. Matanya berbinar-benar, seolah-olah ia masih ingin mendengarkan ceritaku tentang sosok sahabatku waktu MTs. Aku dan Nico mulai menyantap makanan yang tersedia di depan kami. Makanan yang rasanya tak pernh berubah dari dulu hingga kini, namun semua itu berasa ada yang aneh saat tak ada Nana di sampingku.Makanan itu lama-lama habis, hujan belum reda, sehingga aku dan Nico memutuskan untuk berteduh disana dan menikmati kopi.
          Sebuah kehangatan menyelimuti aku dan Nico.Aku dan Nico mulai membicarakan cerita-cerita tentang di sekolah. Keadaan semakin hangat saat kami membicarakan tentang kejadian yang paling lucu saat SMA, memang aku dan Nico baru kenal, tapi aku sangat senang  dengannya.
“Rani, tolong dong lanjutkan ceritamu tadi tentang sahabatmu di MTs”
“ dulu aku dan Nana selalu bersama mulai kecil, apalagi rumahnya dekat denganku. Selama aku bersahabat dengannya aku  hanya sekali bermusuhan dengannya, karena urusan sepele, dan aku memutuskan untuk meminta maaf sama dia, karena aku gak bias hidup sendirian”
          Kejadian setahun yang lalu saat aku dinyatakan telah lulus dari MTs, itu merupakan berita yang baik untukku namun juga berita yang sangat menyakitkan, karena aku akan berpisah dengan teman-temanku. Aku tak pernah bisa melupka raut wajah teman-temanku saat dinyatakan semua lulus 100%. Aku hany terpaku teringat kepada sosok sahabatku dulu yang lulus dengan nilaiyang sangat minim, aku bisa merasakan kesedihannya saat semua mimpinya bisa bersekolah di sekolah favorit denganku, dan itu juga merupakan tekanan batin untukku karena aku akan berpisah dari sahabatku.
          “hay, kenapa kamu melamun” Nico membuyarkan lamunanku.
          “gakpapa ko, aku hanya teringat dengan masa laluku dengan sahabatku, ayo ikut aku, kita ke sawah”
          “hujan-hujan begini mau ke sawah? Basah kuyup donk”
          “nggak kok, nanti disana kita ke gubuk di pinggir sawah, mungkin cuma kehujanan sedikit”
          Aku dan Nico berlari-larian ke sawah di saat hujan deras, sehingga bajuku dan Nico kotor.Saat sampai di Gubuk aku langsung duduk dan melepaskan jaketku yang basah kuyup.
          “ kenapa sih kita harus kesini” Nico marah-marah karena diajak hujan-hujanan, karena dia tidak suka dengan hujan”
          “ko, lihat deh disini banyak banget pemandangan yang indah, kita bisa merasakan alam, kita bisa menyatu dengan alam dan ini sangat menynangkan bukan”
          Nico tetap terdiam dan melihat apa saja yang ada di sekelilingnya. Aku memandangi raut wajah Nico yang mulai kelihatan senang ketika melihat hamparan pematan sawah dan sungai yang mengalir begitu deras karena debit airnya semakin bertambah karena hujan. Aku masih tetap mengingat kejadian saat aku dan Nana ada di gubuk ini.Aku membuka ponselku dan melihat fotoku dengan Nana saat ada di gubuk ini, tiba-tiba air mata menetes, dan aku tak sanggup menahan itu semua. Nico tampak kebingunan melihatku menangis, aku hanya diam dan mengusap setiap air mata yang membasahi pipiku.Nico langsung mendekap tubuhku yang menggigil besamaan dengan hujan yang semakin deras.Semua ingatanku tertuju pada sosok yang selalu ada bersamaku, sosok yang selalu tersenyum, sosok yang selalu menjagaku, sosok yang selalu mengajarkanku tentang hidup ini, dialah Nana sahabat yang selalu aku terbayang diingatanku.
          “ Nico, ayo kita pulang, aku bawa jas hujan kok di bagasi sepeda motorku”
          Nico mengikuti ajakanku, saat mau menyebrang untuk kembali ke warung, aku bertemu sosok laki-laki tinggi berada di luar rumah dan duduk di atas sepeda motor, aku amati lekat-lekat wajahnya, aku teringat pada sosok laki-laki yang pernah aku suka i. Ya, dialah Aziz, tidak salah lagi. Jantungku semakin berdebar lebih kencang dan Nico semakin gelisah melihat raut wajahku yang benar-benar ketakutan.Tiba-tiba Aziz menoleh dan melihatku dengan Nico.Jantungku semakin berdetak kencang, aku berlari menuju sepedah motorku dan menyeret Nico untuk naik.Aku memacu kecepatan sepeda motorku, tapi Aziz masih mengejar, hingga aku tak sadar menabrak pohon di pinggir jalan.Aku tak sadarkan diri, Nico berteriak-teriak meminta bantuan.Aziz yang mengetahui itu langsung kabur.
          Aku melihat langit-langit putih dan kosong, dalam hatiku timbul pertanyaan dimanakah aku sekarang.Tak ada seorangpun di dalam ruang.Tiba-tiba muncul seseorang menggenakan jas putih, dia ternyata dokter yang merawatku.Di balik pintu ada Nico yang sedang berbicara dengan dokter. Tiba-tiba Nico membuka pintu dan mendekatiku
          “ aku dimana ko? Kenapa aku disini?”
          “kamu di rumah sakit Ran, kamu habis kecelakaan sama aku kemarin”
          “ sekarang kamu baik-baik saja kan?”
          “iya, aku gakpapa kok”
          “kata dokter mungkin besok kamu sudah boleh pulang kok”
          Aku terus mengingat-ngingat kejadian sebelum aku di rumah sakit.Aku teringat sebelum aku kecelakaan aku dengan Nico pergi ke sawah dan aku di kejar-kejar Aziz.Di balik pintu ada seseorang memakai jilbab putih tiba-tiba membuka pintu dan aku melihat Nana masuk ke ruanganku dan mendekatiku.Aku langsung berdiri, memeluknya dan menangis.Tangisanku pecah ketika aku bertemu Nana, gadis yang sangat aku rindukan ternyata hadir di depanku.Aku tidak pernah menyangka bisa bertemu Nana.
          “kenapa kamu kok bisa sampai kecelakaan Ran?”
          “kamu masih ingat kan sama Aziz, cowok brengsek yang udah membuat hubunganku dengan Sri jadi musuh. Aku bertemu dia, dia mengejarku sampai aku harus mengebut dan ahirnya aku menabrak sebuah pohon”
          “apakah dia masih ingin menyelakaimu?”
          “sepertinya begitu, dari raut wajahnya yang seperti menyimpan dendam denganku, karena hubungannya dengan Sri kandas gara-gara aku”
          “sudahlah, jangan difikir, tadi yang di depan itu temanmu?”
          “iya, itu temenku di SMA, namanya Nico”

          Satu jam aku bersama Nana, berbicara banyak dan melampiaskan semua rasa rindu karena lama tidak bertemu. Mulai dari nostalgia kisah-kisah MTs sampai kisah-kisah di SMA.Hari ini adalah salah satu hari yang paling membuatku bahagia.Nico dan Nana bersama, tertawa bersama, dan semua itu menjadikan suasana semakin hangat. 

Selasa, 04 November 2014

Bertahan Hidup Dengan Status Jomblo

 Judul: Cara bertahan hidup dengan status jomblo
Author: Safira fausta ramadhani
 Genre:komedi



Namaku Fira, dan nama kakaku Arif, aku gak tau sih kenapa ayah sama ibuku memilih namaku adalah nama kebalikannya dari kakakku, mungkin biar mudah mengingatnya. Hubunganku dengan kakakku baik-baik saja, walaupun sering bertengkar, sering bikin ribut sana-sini, dan sebagainya deh. Kakakku duduk dibangku kuliah semester 4, sedangkan aku duduk dibangku SMA kelas 11. Kalau dilihat dari wajah dan sifatnya hampir mirip, kakakku seperti kurang lebih kayak pemain film Twilight, Robbert Pattinson.
            Kehidupan kakakku mungkin gak seperti teman-teman seumurannya di bangku kuliah. Kakakku gak pernah sekali ajah pacaran, tapi bukan berarti kakakku gak pernah suka sama cewek. Aku paling ingat waktu kakakku naksir cewek, waktu itu udah dandan ganteng banget kayak Alliando, pakai parfum 1 liter, pakai bedak 1 kilo, dan pastinya pakai baju pinjeman dari temen kampusnya. Emangnya orang jatuh cinta harus sebego itu? Setelah dandan paling ganteng seumur hidupnya, dia berangkat ke rumah cewek yang dia taksir. Dengan mengendarai sepeda motor V-IXION kelihatan banget kerennya. Setelah sampai di depan rumah ceweknya, eh ada cowok, lalu cewek itu tampak kebingungan dengan berkata “ eh Arif, kenalin ini pacar gue”. Mungkin rasanya udah hancur berkeping-keping tuh hati kakakku waktu mengetahui cewek yang dia suka udah punya pacar, tapi untungnya waktu itu untung kakakku masih belum beli tiket buat nonton bioskop.
“wah dapet pacar baru kok mukanya kok ditekuk-tekuk gitu” aku menggoda kakakku yang baru pulang.
            “ pacar dari Hongkong a?”
            “ ya, bisa jadi, gimana sama firstdate nya”
            “dia udah punya pacar” kakakku langsur pergi ke kamarnya yang bersebelahan dengan kamarku dan menggambil gitar.
            Udah tengah malam kakakku masih terus menyanyikan lagunya “Bruno mars- when i was your man”. Biasa lagu kebangsaan galaunya kakakku. Seharian itu aku gak bisa tidur gara-gara kakakku main gitar sambil nyanyi tuh lagu. Ahirnya aku memutuskan untuk menghibur kakakku sampai ahirnya capek dan ketiduran bareng. Aku gak habis fikir, gara-gara cinta ditolak ajah sampai kayak gitu. Dan itu salah satu alasan kakakku buat nggejomblo sampai sekarang. Meskipun sering diledek teman kampusnya tapi dia tetap tegar dan mengatakan “AKU RAPOPO”.
            Aku dan kakakku sepasang jomblo yang sering diinjak-injak sama temen-temen di sekolah. Tapi aku dan kakakku udah terbiasa dan terlatih. Kalau ada temen lagi putus sama pacarnya, gantian aku dan kakakku nggeledek tuh orang abis-abisan,balas dendam ceritanya.
            Setiap kali ada cewek cantik, aku selalu mencoba jadi mak comblang kakakku, tapi selalu gagal. Padahal wajah mendukung, otak mendukung, dan fisik juga okey, tapi satu hal yang gak okey, dompetnya selalu kurus, sama kayak badannya. Tapi apa hubungannya dompet sama pacar. Kakakku sama cewek yang dia taksir juga sama-sama anak kuliah, belum bisa cari uang, sama-sama minta, sama-sama miskinnya kan, tapi kenapa dianggap berbeda.
            Problem cinta zaman sekarang tuh jomblo dianggap aib, bahkan aku pernah lihat di DP temenku di BBM “tahun 2015 jomblo akan ditembak mati” bayangin deh sakitnya tuh disini (nunjuk otak). Dan satu lagi problem cinta zama sekarang “aku cinta kamu, tapi temenku juga cinta kamu”. Wah kalau problem yang satu itu gak ada teori yang bisa memecahkan hal itu, semua teori  udah berubah saat negara api menyerang. Bertapa bodohnya remaja sekarang yang rela kehilangan sahabat demi cowok atau cewek yang belum tentu jadi suami atau istrinya. Dan suatu hal yang sangat disayangkan kalau pacaran sama sahabat sendiri, kalau putus selain kehilangan pacar, dia juga kelihangan sahabatnya. Terus yang paling bener tuh pacaran sama musuh ajah, kalau putus tetep jadi musuh. Kalau pacaran sama musuh, kalau putus gak ada pihak yang dirugikan maupun diuntungkan.
            “kak, tau gak kalau pacaran itu sama dengan hukuman mati?”
            “hah? Kenapa emangnya? Kok bisa se-tragis itu?”
            “Iyalah, pacaran kalau gak ditembak ya digantung kan”
            “iya, sama kayak aku yang selalu digantung cewek-cewek dikampus”
            “besok bawa pisau ajah kak, buat motong talinya :D”
            Nggomong-nggomong soal cinta, cinta ada hubungannya sama jomblo, ya kayak yang aku rasain setiap harinya. Aku jomblo tapi gak nggenes atau yang sering disebut jones. Buat menghibur hari-hariku yang setiap hari sendiri aku suka baca buku, nulis cerpen, ganggu kakakku, main catur sama kakakku, dan lainnya. Aku suka dengan situasi sendiri dan hening. Kalau maincatur sama kakakku biasanya sih taruhan, kalau aku kalah, aku harus nggebersihkan kotorannya kucing kakakku yang dikasih nama Pus, kucing kesayangannya kakakku dan udah dianggep seperti keluarga sendiri sama kakakku. Kalau aku lagi kalah main catur sama kakakku kadang aku binggung membedakan mana peliharaan sama mana majikan, si Pus bener-bener kurang ajar, masa kakakku yang majikannya disuruh nggebersihkan kotorannya diatas pasir.
“kak, sebenernya siapa majikan, siapa peliharaan sih. Hidupnya Pus enak banget, udah dikasih makan, dikasih minum, disayang dan kotorannya dibersiin lagi?”
            “tapi pengorbananku yang kayak gitu berbanding lurus dengan sayangnya Pus ke gue, dia nungguin aku nggerjain makalah, dia yang selalu tidur bareng aku, dia yang nunggu aku sampai pulang kuliah, dia yang nemenin aku kalau lagi jalan sendirian”
“hahahaha. Penggantinya pacar ya kak?”
“bisa dibilang begitu sih, mungkin cinta sejatiku cuma buat Pus ajah”
            Ternyata cinta sejati gak cuma dari manusia ke manusia, hewan ternyata juga gitu. Cinta gak cuma diwujudkan dengan sayang dari manusia ke manusia, tapi juga sayang terhadap binatang dan tumbuhan.
Kakakku termasuk manusia gagal move on. Aku kasihan banget lihat kakakku di malam minggu pulang-pulang nyanyi lagunya bruno mars-when i was your man, sampai aku bosen mendengarkan suaranya yang begitu merusak gendang telinga karena nyanyi sambil nangis-nangis sambil nggesot-nggesot, sambil benturin kepala ke tembok gara-gara habis ditolak cewek kesekian kalinya.
“Fir, gimana sih caranya cepat move on?”
“belajar cerdas, dari dulu kakak digoblokin cewek mau ajah. Makanya MIKIR!!!! Udah dompet kosong terus, cewek gak dapet-dapet”
“sebenarnya apa sih yang kurang dari aku kok gak ada yang naksir sama aku?
“ kurang pinter!!! Sudahlah santai ajah kak, aku pernah baca buku, cinta pasti akan pulang kembali ke rumahnya. Dan jodohkan sudah ditentukan oleh tuhan”
            Aku masih ingat waktu itu temenku bilang ke aku kalau cinta itu perlu pengorbanan, terus ganti deh aku balik jadi pertanyaan “emang kamu mau dikorbankan demi cinta?” pas itu seminggu sebelum idhul qurban, temenku cuma diam dan ketawa masam, dan aku melihat pemandangan itu langsung ketawa nggakak banget.
“kenapa sih kamu gak kepingin pacaran, emangnya enak jomblo mulu”
“emang kenapa kalau jomblo, yang penting meskipun aku jomblo, aku ya tetep hidup. Orang pacaran gak selalu dinikahi, orang jomblo juga bukan berarti gak laku kan”
“ pacaran itu enak lho, kita bisa diajari sama pacar kita, gak kesepian, cobain deh. Kamu mau a aku comblangin sama temenku?”
“engggak deh, aku jomblo ajah. Jomblo itu anugrah kalau di tahun 2014, karena udah jarang banget spesies yang nggejomblo tahun 2014. Biasa, limitted edition”.
            Aku dan kakakku meskipun jomblo tapi gak pernah merasa kesepian, karena aku dan kakakku yakin kalau masih ada Allah yang selalu bersama kita.