Kau menghantarkan jari
ini untuk tidak berhenti menulis.
Kau mengayuh tangan ini
untuk bergerak melukis aksara di atas kertas.
Kau angkat beban dalam
mimpiku.
Kau sangga tubuh ini
untuk keluar dari garis kematian.
Lentera yang kau bawa,
kini tlah ku pegang.
Cahaya yang kau
berikan, kini semakin terang.
Bintang yang enggan
menampakan dirinya, kini tlah hadir di depanku.
Cinta yang telah
terkubur, kini bangkit untuk menyatu dengan raga ini.
Kau datang untuk
membawaku keluar dari kemalasanku.
Kau mengajarkan arti
hidup ini.
Kini, anganku telah
terbang jauh menuju langit dan berharap langit membukakan pintunya untukku.
Aku berjalan di atas
awan tanpa henti.
Lalu aku menoleh ke
bawah dan melihat dirimu telah jauh.
Tetes demi tetes air mataku
telah membasahi pipi ini.
Seketika petir
menyambar hari ini.
Kau kini telah hilang,
entah hujan atau angin yang membawamu pergi.
Kini engkau telah
hilang dengan segudang kenangan.
Entah kapan lagi aku
akan melihatmu tersenyum di bawah matahari
puisi ini terinspirasi dari temenku
silahkan posting tapi tolong sertakan nama penulis
silahkan posting tapi tolong sertakan nama penulis
Keren fir. (y)
BalasHapusmaknanya dlem,tpi bisa lebih dari itu klo diksinya di tinggiin lagi.
dua jjempol buat nih puisi (y) (y) hehe
ada bait puisi ini yanng buat kamu
BalasHapussisanya bait ini buat temenku yang namanya siti nur jannah, dia yang pake kacamata dan selalu tak bawa kemana" pas aku mts
pokoknya ini terispirasi dari kalian berdua
hehe