Sabtu, 09 Agustus 2014

Melampaui Batas Langit

Kau menghantarkan jari ini untuk tidak berhenti menulis.
Kau mengayuh tangan ini untuk bergerak melukis aksara di atas kertas.
Kau angkat beban dalam mimpiku.
Kau sangga tubuh ini untuk keluar dari garis kematian.

Lentera yang kau bawa, kini tlah ku pegang.
Cahaya yang kau berikan, kini semakin terang.
Bintang yang enggan menampakan dirinya, kini tlah hadir di depanku.
Cinta yang telah terkubur, kini bangkit untuk menyatu dengan raga ini.

Kau datang untuk membawaku keluar dari kemalasanku.
Kau mengajarkan arti hidup ini.
Kini, anganku telah terbang jauh menuju langit dan berharap langit membukakan pintunya untukku.
Aku berjalan di atas awan tanpa henti.
Lalu aku menoleh ke bawah dan melihat dirimu telah jauh.
Tetes demi tetes air mataku telah membasahi pipi ini.
Seketika petir menyambar hari ini.
Kau kini telah hilang, entah hujan atau angin yang membawamu pergi.
Kini engkau telah hilang dengan segudang kenangan.
Entah kapan lagi aku akan melihatmu tersenyum di bawah matahari






puisi ini terinspirasi dari temenku
silahkan posting tapi tolong sertakan nama penulis

2 komentar:

  1. Keren fir. (y)
    maknanya dlem,tpi bisa lebih dari itu klo diksinya di tinggiin lagi.
    dua jjempol buat nih puisi (y) (y) hehe

    BalasHapus
  2. ada bait puisi ini yanng buat kamu
    sisanya bait ini buat temenku yang namanya siti nur jannah, dia yang pake kacamata dan selalu tak bawa kemana" pas aku mts
    pokoknya ini terispirasi dari kalian berdua
    hehe

    BalasHapus