Kamis, 06 November 2014

SAHABAT DIBALIK HUJAN

SAHABAT DIBALIK HUJAN

Judul: sahabat dibalik hujan
Author: Safira fausta ramadhani
Genre: Adventure

          Masih segar diigatan, gadis yang selalu tertawa, mata yang berbinar tajam dan seluruh raut wajah yang menggambarkan sosoknya yang begitu lemah lembut. Dialah gadis sederhana dengan seribu kenangan yang terukir indah dalam benakku.Walaupun badai menghujani setiap langkahnya, walau meriam berkali-kali ditembakkan, tapi dia tetap tersenyum sambil menari dibawah kehangatan kasih sayangnya.
          “Nico, temui aku di warung depan sawah yang sering kita kunjungi” aku mengirimkan pesan singkatku ke temanku Nico, aku menunggunya hingga lima belas menit, kemudian aku melihatnya menggenakan jaket hijau kesukaannya.
“ada apa kok aku disuruh kesini?”
“aku hanya ingin bersantai denganmu, dan aku lagi ingin menelaktirmu makan dan menikmati hijaunya sawah diseberang sana”
          Secangkir the dipesan Nico dan semangkuk mie pangsit kesukaannya, dan aku memesan secangkir kopi dan semangkuk mie.Tiba-tiba mendung dating, sedikit demi sedikit air turun dari langit dan membasahi daun-daunan dan semuanya.Dua menit kemudian dua mangkuk mie dating menghampiri aku dan Nico.
“inilah saat-saat yang membuatku teringat kejadian ketika aku MTs, saat-saat semua hening dan dibalut dengan dinginnya hujan” aku menatap Nico yang sedang mengamati mie di depan matanya.
“emangnya kenapa waktu kamu MTs Ran?”
“aku teringat saat pulang sekolah dan waktu itu aku dan seorang temanku kehujanan dan basah kuyup, aku mencari tempat berteduh, dan disinilah tempatnya”
“ siapa namanya?”
“ Nana,  dia temanku mulai aku SD sampai sekarang, dan kini aku udah berpisah sama dia, tapi bukan berarti aku sudah tidak menganggapnya sahabat lagi”
          Aku menyesapi kopi yang ada dihadapanku, aku  menikmati setiap rasa yang ada di dalamnya sambil aku menginggat kejadian yang tak penah aku lupakan ketika aku masih  sekolah dibangku MTs. Nico menatapku dengan ekspresi bertanya-tanya. Matanya berbinar-benar, seolah-olah ia masih ingin mendengarkan ceritaku tentang sosok sahabatku waktu MTs. Aku dan Nico mulai menyantap makanan yang tersedia di depan kami. Makanan yang rasanya tak pernh berubah dari dulu hingga kini, namun semua itu berasa ada yang aneh saat tak ada Nana di sampingku.Makanan itu lama-lama habis, hujan belum reda, sehingga aku dan Nico memutuskan untuk berteduh disana dan menikmati kopi.
          Sebuah kehangatan menyelimuti aku dan Nico.Aku dan Nico mulai membicarakan cerita-cerita tentang di sekolah. Keadaan semakin hangat saat kami membicarakan tentang kejadian yang paling lucu saat SMA, memang aku dan Nico baru kenal, tapi aku sangat senang  dengannya.
“Rani, tolong dong lanjutkan ceritamu tadi tentang sahabatmu di MTs”
“ dulu aku dan Nana selalu bersama mulai kecil, apalagi rumahnya dekat denganku. Selama aku bersahabat dengannya aku  hanya sekali bermusuhan dengannya, karena urusan sepele, dan aku memutuskan untuk meminta maaf sama dia, karena aku gak bias hidup sendirian”
          Kejadian setahun yang lalu saat aku dinyatakan telah lulus dari MTs, itu merupakan berita yang baik untukku namun juga berita yang sangat menyakitkan, karena aku akan berpisah dengan teman-temanku. Aku tak pernah bisa melupka raut wajah teman-temanku saat dinyatakan semua lulus 100%. Aku hany terpaku teringat kepada sosok sahabatku dulu yang lulus dengan nilaiyang sangat minim, aku bisa merasakan kesedihannya saat semua mimpinya bisa bersekolah di sekolah favorit denganku, dan itu juga merupakan tekanan batin untukku karena aku akan berpisah dari sahabatku.
          “hay, kenapa kamu melamun” Nico membuyarkan lamunanku.
          “gakpapa ko, aku hanya teringat dengan masa laluku dengan sahabatku, ayo ikut aku, kita ke sawah”
          “hujan-hujan begini mau ke sawah? Basah kuyup donk”
          “nggak kok, nanti disana kita ke gubuk di pinggir sawah, mungkin cuma kehujanan sedikit”
          Aku dan Nico berlari-larian ke sawah di saat hujan deras, sehingga bajuku dan Nico kotor.Saat sampai di Gubuk aku langsung duduk dan melepaskan jaketku yang basah kuyup.
          “ kenapa sih kita harus kesini” Nico marah-marah karena diajak hujan-hujanan, karena dia tidak suka dengan hujan”
          “ko, lihat deh disini banyak banget pemandangan yang indah, kita bisa merasakan alam, kita bisa menyatu dengan alam dan ini sangat menynangkan bukan”
          Nico tetap terdiam dan melihat apa saja yang ada di sekelilingnya. Aku memandangi raut wajah Nico yang mulai kelihatan senang ketika melihat hamparan pematan sawah dan sungai yang mengalir begitu deras karena debit airnya semakin bertambah karena hujan. Aku masih tetap mengingat kejadian saat aku dan Nana ada di gubuk ini.Aku membuka ponselku dan melihat fotoku dengan Nana saat ada di gubuk ini, tiba-tiba air mata menetes, dan aku tak sanggup menahan itu semua. Nico tampak kebingunan melihatku menangis, aku hanya diam dan mengusap setiap air mata yang membasahi pipiku.Nico langsung mendekap tubuhku yang menggigil besamaan dengan hujan yang semakin deras.Semua ingatanku tertuju pada sosok yang selalu ada bersamaku, sosok yang selalu tersenyum, sosok yang selalu menjagaku, sosok yang selalu mengajarkanku tentang hidup ini, dialah Nana sahabat yang selalu aku terbayang diingatanku.
          “ Nico, ayo kita pulang, aku bawa jas hujan kok di bagasi sepeda motorku”
          Nico mengikuti ajakanku, saat mau menyebrang untuk kembali ke warung, aku bertemu sosok laki-laki tinggi berada di luar rumah dan duduk di atas sepeda motor, aku amati lekat-lekat wajahnya, aku teringat pada sosok laki-laki yang pernah aku suka i. Ya, dialah Aziz, tidak salah lagi. Jantungku semakin berdebar lebih kencang dan Nico semakin gelisah melihat raut wajahku yang benar-benar ketakutan.Tiba-tiba Aziz menoleh dan melihatku dengan Nico.Jantungku semakin berdetak kencang, aku berlari menuju sepedah motorku dan menyeret Nico untuk naik.Aku memacu kecepatan sepeda motorku, tapi Aziz masih mengejar, hingga aku tak sadar menabrak pohon di pinggir jalan.Aku tak sadarkan diri, Nico berteriak-teriak meminta bantuan.Aziz yang mengetahui itu langsung kabur.
          Aku melihat langit-langit putih dan kosong, dalam hatiku timbul pertanyaan dimanakah aku sekarang.Tak ada seorangpun di dalam ruang.Tiba-tiba muncul seseorang menggenakan jas putih, dia ternyata dokter yang merawatku.Di balik pintu ada Nico yang sedang berbicara dengan dokter. Tiba-tiba Nico membuka pintu dan mendekatiku
          “ aku dimana ko? Kenapa aku disini?”
          “kamu di rumah sakit Ran, kamu habis kecelakaan sama aku kemarin”
          “ sekarang kamu baik-baik saja kan?”
          “iya, aku gakpapa kok”
          “kata dokter mungkin besok kamu sudah boleh pulang kok”
          Aku terus mengingat-ngingat kejadian sebelum aku di rumah sakit.Aku teringat sebelum aku kecelakaan aku dengan Nico pergi ke sawah dan aku di kejar-kejar Aziz.Di balik pintu ada seseorang memakai jilbab putih tiba-tiba membuka pintu dan aku melihat Nana masuk ke ruanganku dan mendekatiku.Aku langsung berdiri, memeluknya dan menangis.Tangisanku pecah ketika aku bertemu Nana, gadis yang sangat aku rindukan ternyata hadir di depanku.Aku tidak pernah menyangka bisa bertemu Nana.
          “kenapa kamu kok bisa sampai kecelakaan Ran?”
          “kamu masih ingat kan sama Aziz, cowok brengsek yang udah membuat hubunganku dengan Sri jadi musuh. Aku bertemu dia, dia mengejarku sampai aku harus mengebut dan ahirnya aku menabrak sebuah pohon”
          “apakah dia masih ingin menyelakaimu?”
          “sepertinya begitu, dari raut wajahnya yang seperti menyimpan dendam denganku, karena hubungannya dengan Sri kandas gara-gara aku”
          “sudahlah, jangan difikir, tadi yang di depan itu temanmu?”
          “iya, itu temenku di SMA, namanya Nico”

          Satu jam aku bersama Nana, berbicara banyak dan melampiaskan semua rasa rindu karena lama tidak bertemu. Mulai dari nostalgia kisah-kisah MTs sampai kisah-kisah di SMA.Hari ini adalah salah satu hari yang paling membuatku bahagia.Nico dan Nana bersama, tertawa bersama, dan semua itu menjadikan suasana semakin hangat. 

2 komentar:

  1. temae udah keren,tapi masih bisa panjangin lgi,masih perlu diedit ke-typo anya hehe,overall keren banget

    BalasHapus
  2. iya emang dik
    kayak seolah" masih ada episode selanjutnya
    hehehe
    ya tak mikir konsep lagi buat menjadikan cerpen ini jadi lebih baik
    makasih ya dik
    arigatou ghozaimashu

    BalasHapus