Story
of Senior High School
Hay guy’s, apa sih yang kalian ketahui tentang masa-masa
SMA. Kalian pasti mengira masa-masa sekolah di SMA sangat menyenangkan atau
mungkin masa-masa SMA adalah masa-masa yang paling indah dalam hidup kalian,
yang kalian fikirkan memang benar, tetapi itu semua tidak berlaku untukku. Aku
pernah berfikir masa-masa SMA sering dikatakan sebagai masa-masa putih abu-abu,
kalian tahu apa maksut dari warna abu-abu, ada banyak makna dibalik filosofi
warna abu-abu, ada yang menggambarkan warna abu-abu sebagai kedewasaan,
ketenangan, bosan, kepedihan, dan lain sebagainya, dan aku memilih bosan dan
kedewasaan. Masa-masa SMA harusnya kita berfikir secara rasional dan bertindak
dewasa dalam kutip “tidak beradegan dewasa”. Aku sering melihat teman-temanku
yang berpacaran, bahkan banyak sekali isu-isu pelajar SMA yang melakukan
aborsi, hamil di luar nikah, hingga beradegan yang tidak baik, dan ya itu benar
karena saya sering baca berita seperti itu di koran dan sosial media, maklum
karena saya belum pernah mengalami hal itu. Berfikir dengan rasional adalah
fase-fase dimana seseorang akan menjadi dewasa. Kita seharusnya sudah memilah
dan memilih mana yang harusnya kita lakukan dan mana yang harusnya kita
tinggalkan, sehingga nggak terjadi isu-isu yang gak bener seperti aborsi dan
lain sebagainya.
Yang
kedua, alasanku memilih bosan karena ya memang membosankan. Membosankannya karena
menurutku di SMA ini banyak sekali tenaga yang harus aku buang, dan hal ini
sangat bertolak belakang dengan prinsipku yang hemat energi, biasa, gue pakai
batrai isi ulang guy’s, harap maklum. Di SMA ini tenagaku terforsil untuk
hal-hal yang bersifat kegiatan wajib sekolah, dan parahnya lagi, aku nemu
malaikat kematianku tapi dia sahabatku. Kenapa aku sebut sebagai malaikat
kematian, dia boros banget dengan tenaganya, suka banget dengan bergerak yang
sangat bertolak belakang dengan aku, meskipun gitu dia teman yang baik banget. Dia
gak segan-segan nggajak aku muter sekolah yang luas banget dan parahnya lagi,
gak Cuma sekali ajah dia muter sekolah, berkali-kali bro, bisa aja misalnya
kelas X itu aku lewati sampai 4x dalam sehari. Sumpah, itu sangat melelahkan. Belum
lagi aku harus menerima kenyataan kalau temenku suka banget pergi ke kamar
mandi, tapi setidaknya pergi ke kamar mandi adalah alasan buat menghilangkan
stress karena pelajaran untuk sementara waktu. Dan malaikat kematian yang satu
ini dia boros banget, tapi keadaan dompetnya stabil-stabil ajah sih.
Kalian
pasti seneng banget dapat berita kalau ada hari libur, ya aku juga bahagia
banget. Kalau kebanyakan anak SMA menghabiskan waktu mereka untuk pergi
jalan-jalan sama pacar, temen, atau sahabat, dan keluarga, beda lagi dengan
aku. Aku menghabiskan waktuku menjadi kepompong di rumah. Dibalut dengan
selimut hangat dan menghabiskan waktu main game, lihat anime, baca buku, lihat
film, dengerin musik, dan lain sebagainya. aku seperti itu bukan karena aku
pemalas, mungkin saat-saat itu adalah caraku menghilangkan stress, bosan, dan
disitu kadang aku merenung dan mencoba untuk berfikir dewasa. Bener-bener layak
disebut kepompong. Kepompong adalah fase peralihan dari masa-masa ulat menjadi
kupu-kupu yang indah. Seperti yang kalian ketahui ulat adalah musuh untu petani
dan orang-orang, sedangkan kupu-kupu adalah sahabat petani dan sangat banyak
orang yang suka dengan kupu-kupu, termasuk aku, dan aku juga benci ulat karena
geli banget lihatnya hiiiiii. Makanya, mungkin saat aku jadi kepompong aku juga
bakal merubah pola berfikirku yang terkadang seperti anak-anak menjadi pola
berfikir yang bijak.
Anak
SMA jaman sekarang pasti tahu apa yang dimaksut dengan “Bullying”. Sering kali
aku mendapat tekanan batin karena bully. Coba deh kalian bayangin, foto kalian
yang jelek banget dipasang di mading sekolah, sakitnya tuh disini *nunjuk
hati*. Aku pernah mengalami masa-masa itu, untungnya aku baik dan tidak balas
dendam. Hehehe. Setidaknya aku bisa jadi terkenal atau mungkin jadi trending
topic. Tapi terkenalnya karena tercemar, itu sangat memalukan. Alasanku untuk
nggak balas nggak balas dendam karena aku pernah mendengar kata-kata “kalau kita
membalas kejelekan orang lain dengan kejelekan, maka kita sama dengan mereka”
maka dari itu aku berfikir untuk tetap diam, suatu saat pasti ada pembalasan
untuk itu.
Ya,
terima kasih telah membaca cerita yang gak penting dan gak jelas ini, semoga bermanfaat.
Mohon maaf kalau ada kesalahan. Maaf kalau waktu kalian tersita untuk baca
coretan yang nggak jelas ini, hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar